Senin, 14 Maret 2016

melapisi logam

Untitled Document
Cara membuat Vernikkel
Vernikel adalah salah satu larutan yang di pergunakan untuk melapisi logam besi agar terlihat mengkilat serta melindungi besi dari karat. Sekara kita akan mencoba membuat Verniel untuk melapisi logam besi, seperti biasa kita harus mempersiapkan bahan-bahannya dan peralatannya terlebih dahuli.Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1. Acidum Hidrocloricum .............. 100 cc 2. Bubuk Besi ..................................... 1 gram 3. Nikkel ............................................ 10 gram 4. Timah Putih ..................................... 3 gram 5. Acidum Sulfuricum ......................... 3 cc Alat-alat yang dipergunakan : 1. Ember plastik dan kayu Cara pembuatannya : 1. Bubuk Besi, Nikkel, Timah Putih dilarutkan pada Acidum Hidrocloricum, lalu diaduk-aduk sampai merata -(a). 2. Acidum Sulfuricum dilarutkan pada hasil percampuran (a) yang sudah merata. 3. Yang akan di Vernikkel dibersihkan terlebih dahulu supaya mengkilap. Keterangan : Acidum Hidrocloricum ini sama dengan Air Keras, yang dipergunakan untuk mematri. Jadi bahan tersebut dijual di toko besi . Demikianlah sekilas tentang Cara Pembuatan Vernikel, semoga tulisan ini dapat bermanfaat...

Minggu, 13 Maret 2016

membuat sabun

Untitled Document
Membuat Sabun Cair
Sebelumnya kita telah mencoba Cara Membuat Sabun Cream atau Sabun Colek nah kali ini kita memcoba Cara Membuat Sabun cair. Sabun cair diproduksi untuk berbagai keperluan seperti diproduksi untuk berbagai keperluan seperti untuk mandi, pencuci tangan, pencuci piring ataupun alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Karakteristik sabun cair tersebut berbeda-beda untuk setiap keperluan, tergantung pada komposisi bahan dan proses pembuatannya. Keunggulan sabun cair antara lain mudah dibawa bepergian dan lebih higienis karena biasanya disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. Sabun cair ini merupakan produk yang strategis, karena saat ini masyarakat modern suka prodak yang praktis dan ekonomis. Untuk mengawali bikin sabun cair cukup mudah dengan mengetahui sifat dan fungsi masing-masing bahan sabun cair dan cukup dengan modal awal 100.000 rupiah bisa menghasilkan lebih dari 30 liter sabun cair kwalitas baik. Untuk pembelian bahan-bahan kimia yang tertera dibawah ini dapat di beli toko-toko kimia terdekat. Keunggulan Sabun Cair : Praktis, karena Sabun mandi cair tersedia dalam bentuk kemasan botol, sehingga dapat mudah di bawah kemana-mana. Sabun cair mudah larut di air ( bathtub ), lalu di obok-obok sebentar langsung berbusa dan digunakan untuk mandi berendam. Mudah berbusa dengan menggunakan spon kain, dengan begitu dapat menghemat sabun mandi cair. Kesehatannya (kontaminasi terhadap kuman bisa dihindari) bisa menjamin bila dibandingkan sabun mandi padat (Sabun curah) yang dipegang banyak orang alias dipakai ramai-ramai. Reaksi Sabun Cair : Trigliserida + Alkali ==> Sabun + Gliserol Cara Pembuatan Sabun Cair : Alat dan Bahan Alat : Baskom Kecil 3 buah Pengaduk Kayu 3 buah Gelas ukur Masker Sarung tangan lab Bahan : Texapon 150 gram Camperland 20 cc Bronidox 5 cc NaCl 25 gram Pewarna Kimia 1 gram Parfume 5 cc Aquades 900 cc Cara Kerja : Campurkan Texapon dan Camperland, aduk hingga rata. Tambahkan Aquades sedikit demi sedikit (aduk hingga rata). Tambahkan garam, Bronidox, pewarna dan parfume satu per satu hingga rata. Diamkan semalam hingga busanya hilang (cairan kental bewarna jernih). Demikianlah sekilas tentang Cara Membuat Sabun Cair, semoga dapat bermanfa'at dan menjadi inspirasi usaha anda. Selamat mencoba semoga sukses.

Jumat, 04 Maret 2016

tutorial javascript

Belajar Membuat Form
Tutorial Belajar JavaScript Part 8: Pengertian Core JavaScript dan DOM Pada tutorial JavaScript part 1 – part 7, kita belum membahas cara penulisan kode program JavaScript. Di dalam tutorial-tutorial tersebut, kita mempersiapkan ‘lingkungan’ yang harus diketahui untuk dapat dengan mudah memahami dan manjalankan JavaScript. Mempelajari JavaScript pada dasarnya terdiri dari 2 bagian besar, yakni JavaScript Inti (sering disebut dengan istilah: Core JavaScript), serta API yang disediakan oleh web browser (yang dikenal dengan istilah DOM, singkatan dari Document Object Model). Pada tutorial kali ini kita akan membahas Pengertian Core JavaScript dan DOM (Document Object Model) dalam JavaScript. Pengertian Core JavaScript Core JavaScript atau JavaScript inti adalah istilah yang merujuk kepada ‘Bahasa Pemograman JavaScript‘. Pada bagian Core JavaScript inilah kita akan belajar tentang aturan pemograman yang umumnya dipelajari, seperti cara pendefenisian variabel, perbedaan tipe-tipe data, cara pembuatan array, cara penulisan struktur IF, serta cara pembuatan Objek. Bagian Core JavaScript membahas tentang “bahasa” (atau syntax) dari JavaScript. Jika anda pernah menggunakan bahasa pemograman seperti C++ atau PHP, tidak akan terlalu sulit untuk mempelajari aturan penulisan dalam JavaScript. Perbedaan mendasar antara JavaScript dengan dengan bahasa pemograman lain, adalah sifat JavaScript yang lebih berorientasi ke Objek. Namun JavaScript ‘tidak mengharuskan’ menggunakan objek. Saya menyebutnya ‘tidak harus’ karena kita bisa membuat beberapa kode program yang seolah-olah tanpa menggunakan objek. Contohnya adalah fungsi alert. Pada tutorial sebelumnya, saya menggunakan fungsi alert untuk menampilkan hasil JavaScript. Fungsi ini dipanggil dengan perintah fungsi biasa: Fungsi alert sebenarnya adalah method dari objek window dalam JavaScript, yang seharusnya dipanggil dengan struktur objeknya: Penjelasan tentang objek windows ini, dan juga kenapa kita tidak harus menuliskannya, akan kita bahas pada tutorial tersendiri. Core JavaScript juga merupakan istilah untuk JavaScript yang tidak terikat dengan ‘lingkungannya’ yaitu web browser. Selama ini JavaScript hanya dikenal sebagai bahasa tipe client-side JavaScript yang dijalankan di dalam web browser. Akan tetapi, perkembangan JavaScript saat ini juga mendukung penggunaanya di sisi server (salah satunya dengan menggunakan node.js). Pengertian DOM (Document Object Model) Bagian kedua yang akan kita pelajari dalam menguasai Client-Side JavaScript adalah DOM (singkatan dari Document Object Model). DOM adalah API (Application Programming Interface) yang disediakan web browser kepada programmer. Secara sederhananya, DOM adalah kumpulan aturan atau cara bagi programmer untuk ‘memanipulasi’ apapun yang tampil dalam halaman web. DOM tidak terikat dengan JavaScript, dan sepenuhnya bukan bagian dari JavaScript. DOM yang sama bisa juga diakses dengan bahasa client-side lain seperti JScript. Tag atau element yang ada di dalam HTML diatur di dalam DOM. Dengan menggunakan JavaScript, kita bisa memanipulasi seluruh tag HTML ini. Salah satu contoh DOM yang telah kita gunakan adalah fungsi document.getElementById. Fungsi document.get ElementById berfungsi untuk mencari sebuah tag HTML berdasarkan id. Selain document.getElementById, dalam DOM juga disediakan fungsi lain seperti document.getElementByName, document.getElementByClass, dan lain-lain. Fitur-fitur seperti inilah yang akan kita pelajari pada bagian DOM. Karena sifatnya yang berbeda, tutorial JavaScript di duniailkom akan memisahkan Core JavaScript dengan DOM. Untuk tahap awal saya akan membahas tentang Core JavaScript, dan setelah itu baru mempelajari struktur dan aturan DOM dari web browser. Dalam tutorial berikutnya, kita akan mempelajari aturan dasar penulisan kode program JavaScript.

Kamis, 03 Maret 2016

gambarr pletokan,game manual

anda tahu ini apa nama'a,di jaman sekarang yang rata rata anak kecil umuran 5-15 thun'a yang mulai akt5if dengan game online,dunia maya ria,untuk anda yg terlahir pada tahun 1980 mungkin inget dengan ini apa....betapa seru bermain dengan ini,,,,,
PLETOKAN itu nama'a gan,cara kerja dari permainan itu mudah gan,dan sistem kerja'a 11-12 sama senapan gan...seru dah,,,,klo bermain dengan itu,badan,anggota tubuh jadi gerak,tidak seperti klo kalian bermain game dunia maya...bagi anak kecil yang sedang masa pertumbuhan....

Rabu, 02 Maret 2016

test javascript

Untitled Document

Tutorial Belajar JavaScript Part 5: Cara Memasukkan (input) kode JavaScript ke dalam
Seperti yang telah kita pelajari pada tutorial cara menjalankan kode JavaScript, sekilas anda telah melihat cara memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML. Pada tutorial kali ini kita akan membahas metoda-metoda atau cara-cara untuk meng-input kode JavaScript ke dalam HTML.
Cara Memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML
JavaScript termasuk jenis bahasa script, yang digunakan di dalam file HTML. Untuk menginput, atau memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML, JavaScript menyediakan 4 alternatif, yaitu:
Menggunakan tag <script> (internal JavaScript)
Menggunakan tag <script scr=””> (external JavaScript)
Menggunakan Event Handler (Inline JavaScript)
Menggunakan URL (href:=”javascript:”)
Dalam tutorial javascript kali ini kita akan membahas ke-4 metode ini.
Cara Memasukkan JavaScript menggunakan tag <script> (internal JavaScript)
Cara pertama untuk menginput kode JavaScript ke dalam halaman HTML adalah dengan menggunakan tag <script> secara internal. Internal disini berarti bahwa kode JavaScript ditulis pada halaman yang sama dengan HTML, atau di dalam satu file HTML.
Cara ini merupakan cara yang paling sering digunakan, jika kode JavaScript tidak begitu panjang, dan hanya digunakan di 1 halaman saja. Kode JavaScript yang akan diinput diletakkan diantara tag pembuka <script> dan tag penutup </script> seperti berikut ini:
<script>
//kode javascript diletakkan disini
</script>
Tag <script> akan memberitahu web browser bahwa kode diantara tag tersebut bukanlah HTML, tetapi JavaScript.
Dalam beberapa buku atau tutorial JavaScript, mungkin anda akan menemukan penggunaan tag <script> seperti berikut ini:
<script type="text/javascript">
 type=;//kode javascript diletakkan disini
</script>
Penggunaan atribut type=”text/javascript” digunakan untuk membedakan javascript dengan bahasa script lain seperti VBScript yang ditulis sebagai type=”text/vbscript”. Namun karena VBScript sudah jarang digunakan, hampir semua web browser modern menjadikan JavaScript sebagai bahasa default, sehingga anda tidak perlu menulis type=”text/javascript”. Tetapi juga tidak salah jika anda ingin menegaskan penggunaan JavaScript dengan menuliskannya secara langsung.
Pada halaman web yang lama, kadang anda juga akan menemukan penggunaan atribut language sebagai pengganti atribut type seperti berikut ini:
<script language=”text/javascript”>
//kode javascript diletakkan disini
</script>
Atribut language sudah dianggap usang (deprecated), dan disarankan untuk tidak digunakan lagi.
Sebagai contoh cara penginputan JavaScript dengan tag <script>, berikut adalah kode HTMLnya:
<!DOCTYPE html>
<html>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
<head>
<title>Belajar JavaScript di Duniailkom</title>
 
<script>
alert("Hello World!!");
</script>
 
</head>
 
<body>
<h1>Belajar JavaScript</h1>
<p>Saya sedang belajar JavaScript di duniailkom.com</p>
<p>Belajar Web Programming di Duniailkom.</p>
</body>
</html>
Dalam contoh diatas, saya meletakkan tag <script> di dalam tag <head> dari HTML (pada baris ke 7). Tag <script> tersebut berisi kode JavaScript: alert(“Hello World!!”);. alert() adalah fungsi dalam JavaScript yang akan menampilkan pesan ke dalam web browser. Fungsi ini sering digunakan dalam proses pembuatan program JavaScript untuk menampilkan output sederhana. Fungsi alert membutuhkan 1 inputan (argumen) bertipe String. Kita akan membahas cara penulisan fungsi dan tipe-tipe data JavaScript pada tutorial-tutorial selanjutnya.
Jika anda menjalankan program diatas, maka di dalam web browser akan tampil hasil seperti berikut ini:
Cara Memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML - tag script
Cara Memasukkan JavaScript Menggunakan tag <script src=” “> (external JavaScript)
Cara atau metode kedua untuk menginput kode JavaScript ke dalam halaman HTML adalah dengan memindahkan kode JavaScript ke dalam sebuah file terpisah, lalu ‘memanggilnya’ dari HTML. Cara ini sangat disarankan karena akan memberikan banyak keuntungan dan fleksibilitas dalam membuat program JavaScript.
Sebuah file JavaScript disimpan dalam ekstensi .js, seperti: kode.js, register.js, atau kodeku.js. Dari halaman HTML, kita memanggilnya menggunakan tag <script> dengan atribut src. Atribut src berisi alamat dari file javascript tersebut, seperti berikut ini:
<script src="kode_javascript.js"></script>
Perhatikan bahwa tag <script> tetap ditutup dengan tag penutup </script>, atau anda bisa membuatnya menjadi self closing tag seperti berikut ini:
<script src="kode_javascript.js" />
Penamaan file JavaScript dengan akhiran .js hanyalah sebuah kesepakatan di kalangan programmer. Anda bisa membuat akhiran atau extension apapun, seperti: kode_javascript.aku, atau kode_javascript.duniailkom, asal pada saat pemanggilan dalam tag <script> harus sesuai dengan nama file tersebut, seperti <script src=”kode_javascript.duniailkom”></script>
Namun agar lebih nyaman dan tidak membuat bingung, sebaiknya tetap mengikuti kesepakatan dengan menggunakan akhiran .js.
Sebagai contoh program, saya akan menampilkan alert “Hello World!!” seperti kode program sebelumnya, namun kali ini saya akan memisahkannya menjadi sebuah file tersendiri. Kode JavaScript tersebut akan dipindahkan kedalam file kode_javascript.js dengan isi file sebagai berikut:
alert("Hello World!!")
Ya, hanya 1 baris itu saja, dan savelah pada folder yang sama dengan tempat kode HTML akan dijalankan dengan nama file kode_javascript.js. Lalu pada kode program HTML, kita akan menjalankan file javascript tersebut sebagai berikut:

  1. <!DOCTYPE html>
  2. <html>
  3. <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
  4. <head>
  5. <title>Belajar JavaScript di Duniailkom</title>
  6.  
  7. <script src="kode_javascript.js"></script>
  8.  
  9. </head>
  10.  
  11. <body>
  12. <h1>Belajar JavaScript</h1>
  13. <p>Saya sedang belajar JavaScript di duniailkom.com</p>
  14. <p>Belajar Web Programming di Duniailkom.</p>
  15. </body>
  16. </html>

Perhatikan bahwa di dalam file kode_javascript.js saya langsung menuliskan perintah alert, dan dipanggil oleh tag <script> pada baris ke 7 contoh file HTML diatas.
Alamat dari file javascript bisa berupa alamat relatif seperti contoh diatas, atau bisa juga alamat absolut seperti www.duniailkom.com/kode_javascript.js. Aturan penulisan alamat ini sama seperti atribut scr HTML lainnya. Perbedaan antara alamat relatif dan absolut telah dibahas pada Tutorial HTML cara membuat link HTML.
Cara Memasukkan JavaScript Menggunakan Event Handler (Inline JavaScript)
Cara ketiga untuk menjalankan JavaScript adalah dengan memanggilnya menggunakan Event Handler dari dalam tag HTML.
Konsep Event Handler akan kita pelajari secara khusus pada tutorial terpisah, namun secara sederhananya, event handler adalah pemanggilan kode javascript ketika ‘sesuatu’ terjadi dalam tag HTML.
Sesuatu disini maksudnya ketika sebuah element dalam HTML di klik, di klik kanan, di arahkan mouse, dan lain-lain. Event handler di dalam JavaScript ditulis dengan penambahan kata on. Sehingga jika sebuah tombol di-klik, maka disebut sebagai onclick, jika mouse berada diatas element disebut sebagai onmouseover, dan lain-lain.
Sebagai contoh, ketika sebuah tombol di-klik, maka kita bisa menampilkan alert(“Hello World!!”). Berikut adalah contoh kode programnya:
<!DOCTYPE html>
<html>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
<head>
<title>Belajar JavaScript di Duniailkom</title>
</head>
 
<body>
<h1>Belajar JavaScript</h1>
<p>Saya sedang belajar JavaScript di duniailkom.com</p>
<p>Belajar Web Programming di Duniailkom.</p>
 
<button onclick="alert('Hello World!!')">Klik Saya
 
</body>
</html>
Cara Memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML - event handlerPerhatikan pada baris ke-13 dari contoh kode diatas, yaitu pada penulisan tag <button>. Di dalam tag tersebut, saya menambahkan onclick=”alert(‘Hello World!!’)”, ini adalah kode JavaScript yang diinput melalui metode event handler.
Cara penginputan kode JavaScript dengan menggunakan Event Handler seperti ini, walaupun praktis namun tidak disarankan, karena kita mencampurkan JavaScript dengan HTML. Dan jika kode JavaScript agak panjang, akan menyulitkan untuk memisahkan kode HTML dengan JavaScript.
Hasil yang didapat menggunakan event handler diatas, sebaiknya dipindahkan ke dalam tag <script>.
Di dalam pemograman Javascript, ada istilah yang disebut Unobtrusive JavaScript. Unobtrusive JavaScript adalah filosofi atau paradigma dalam pemograman yang berpendapat bahwa content (HTML) sedapat mungkin harus terpisah dari behavior (JavaScript) agar mudah dalam pemeliharaan dan lebih fleksibel. Konsep ini dapat dibaca pada http://en.wikipedia.org/wiki/Unobtrusive_JavaScript.
Cara Memasukkan JavaScript Menggunakan URL (href:=”javascript:”)
Cara terakhir (dan juga paling jarang digunakan saat ini) adalah dengan menyisipkan JavaScript ke dalam alamat href dari tag HTML. Cara ini disebut juga dengan protocol javascript. Disebut demikian, karena kita mengganti alamat link dari yang biasa menggunakan protocol http//: menjadi javascript:
Sebagai contoh penggunaannya, perhatikan kode berikut ini:
<!DOCTYPE html>
<html>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
<head>
<title>Belajar JavaScript di Duniailkom</title>
</head>
 
<body>
<h1>Belajar JavaScript</h1>
<p>Saya sedang belajar JavaScript di duniailkom.com</p>
<p>Belajar Web Programming di Duniailkom.</p>
 
<a href="javascript:alert('Hello World!!')">Hallo Dunia...</a>
 
</body>
</html>
Jika anda menjalankan kode diatas, dan men-klik link Hallo Dunia… akan tampil alert Hello World!!, yang berasal dari JavaScript. Disini kita telah menjalankan JavaScript menggunakan protocol javascript.
Cara Memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML - protokol javascriptCara menjalankan JavaScript seperti ini berasal dari awal kemunculan javascript, dan sudah banyak ditinggalkan.
Anda juga bisa menggunakan konsep protocol javascript ini untuk menjalankan perintah JavaScript tanpa membuat halaman HTML. Caranya adalah dengan menuliskan perintah JavaScript langsung di bagian address bar dari web browser, seperti contoh berikut:
Cara Memasukkan kode JavaScript ke dalam HTML - protokol javascript url
Konsep ini bisa digunakan untuk membuat sebuah aplikasi javascript yang bisa disimpan dalam web browser, dan dieksekusi pada saat diperlukan, atau dikenal dengan istilah bookmarklet. Pembahasan tentang bookmarklet akan kita bahas pada tutorial JavaScript lanjutan.
Best Practice JavaScript: gunakan tag <script src=””>
Dari ke-4 cara menginput kode JavaScript, memisahkan kode JavaScript kedalam sebuah file tersendiri (menggunakan metode <script src=””>) adalah yang paling disarankan. Beberapa keuntungan menggunakan metoda <script src> bila dibandingkan dengan moteda cara memasukkan JavaScript lainnya adalah:
Menyederhanakan halaman HTML dengan memindahkan seluruh kode JavaScript, sehingga halaman HTML hanya berisi konten saja.
Sebuah file JavaScript external bisa digunakan untuk beberapa halaman HTML, sehingga jika diperlukan perubahan, kita hanya perlu mengedit sebuah file daripada mengubah secara satu persatu halaman HTML tempat JavaScript ditulis secara internal.
Jika file JavaScript external digunakan oleh beberapa halaman, file tersebut hanya perlu di download oleh web browser pada saat pertama kali saja. Pada saat loading halaman lainnya, web browser cukup mengambilnya dari browser cache, sehingga mempercepat loading halaman.
Walaupun saya menyarankan untuk menggunakan javascript secara terpisah menggunakan metoda <script src>, namun untuk contoh-contoh pada tutorial javascript di duniailkom, saya akan menuliskan JavaScript pada halaman yang sama dengan HTML semata-mata untuk menyederhanakan penulisan contoh program.
Dalam tutorial javascript kali ini kita telah mempelajari 4 cara menginput atau memasukkan javascript ke dalam HTML. Jika anda perhatikan, dari contoh-contoh yang ada, saya ‘meletakkan’ kode javascript pada bagian atas HTML (tepatnya pada bagian tag <head>). Akan tetapi, JavaScript tidak harus diletakkan di bagian ini.
Pembahasan tentang peletakkan posisi kode JavaScript dalam halaman HTML, akan kita bahas pada tutorial selanjutnya: Posisi Terbaik Meletakkan kode JavaScipt di dalam HTML.

aneh

Untitled Document
Belajar PHP sendiri membuat halaman daftar dan halaman log in, log outmember Halaman yang mengharuskan member untuk login terlebih dahulu agar bisa mengaksesnya sudah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya facebook, tanpa register kemudian login sebagai member tentunya kita tidak bisa mengakses halaman tertentu. Kali ini kita akan belajar membuat halaman register, log in, log out serta membuat sebuah halaman yang HANYA bisa di akses/lihat jika kita sudah login. Yang akan kita kerjakan : Membuat halaman register member -> form_daftar.php

ada yang aneh dengan email gw nh

Membuat action : daftar.php Membuat halaman login -> form_login.php Membuat action : cek_login.php Membuat halaman login_sukses.php (halaman inilah yang HANYA bisa dilihat jika kita sudah login) Membuat action :logout.php Demo Sebelum membuat semua itu terlebih dahulu buatlah sebuah database dengan nama : dataku gw emang ga pinter dalam ilmu bgnian Dalam database tersebut buatlah table dengan nama : member, fieldnya : Nama (varchar,25) Alamat (varchar,50) Phone(varchar,12) Password(varchar,225) Jika kamu butuh panduan cara membuat database, silakan lihat di sini. Selesai membuat database dan table, buat folder dengan nama : latihan, di c:\xampp\htdocs Folder ini nanti tempat menyimpan praktek kita. Dan perjalanan pun di mulai…… :D 1. MEMBUAT HALAMAN REGISTER MEMBER (form_daftar.php) Oiya, jangan lupa jalankan aplikasi xampp yak.. Buka notepad, ketikkan :
HALAMAN DAFTAR
Nama
Alamat
Phone
Password
Log in

Kreasi : alvin perez | alvin.per3z@yahoo.com
>> Mahasiswa STMIK SINUS SURAKARTA
"; ?> Simpan dengan nama form_daftar.php pada folder c:xampp\htdocs\latihan Lihat hasilnya, ketik di browser localhost/latihan/form_daftar.php Hasil : 2. MEMBUAT ACTION : daftar.php Buka notepad, ketikkan: Silakan login...


Kreasi : alvin perez | alvin.per3z@yahoo.com
>> Mahasiswa STMIK SINUS SURAKARTA
"; header("refresh:1;url='form_login.php' "); .?> Simpan dengan nama daftar.php di folder c:xampp\htdocs\latihan 3. MEMBUAT HALAMAN LOG IN (form_login.php) Boca notepad, ketikkan : . . . . .
HALAMAN LOG IN
Nama
Password
Daftar ?

Kreasi : alvin perez | alvin.per3z@yahoo.com
>> Mahasiswa STMIK SINUS SURAKARTA
"; ?> Simpan dengan nama form_login.php di c:xampp\htdocs\latihan Lihat hasilnya, ketikkan di browser localhost/latihan/form_login.php Hasil : 4. MEMBUAT ACTION: cek_login.php Buka notepad, ketikkan : Username atau password salah ...!

Log in

Kreasi : alvin perez | alvin.per3z@yahoo.com
>> Mahasiswa STMIK SINUS SURAKARTA
"; } ob_end_flush(); ?> Simpan dengan nama cek_login.php di c:xampp\htdocs\latihan 5. MEMBUAT HALAMAN LOGIN SUKSES (login_sukses.php) Buka notepad, ketikkan : KAMU TELAH BERHASIL LOG IN
Halaman ini hanya bisa dilihat oleh
member yang berhasil login..

LOG OUT

Kreasi : alvin perez | alvin.per3z@yahoo.com
>> Mahasiswa STMIK SINUS SURAKARTA
"; ?> Simpan dengan nama login_sukses.php di c:xampp\htdocs\latihan Hasil : 6. MEMBUAT ACTION : logout.php Buka notepad, ketikkan : Simpan dengan nama logout.php di c:xampp\htdocs\latihan SELESAAAIIIIIIIII….. :D